Serang, redaksinews.info – Silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) se-Provinsi Banten gelar reuni akbar dan halal bihalal dalam rangka menguatkan silaturahmi dan mempererat dalam kebersamaan serta persatuan di gedung Sekretariat DPP Kesti TTKDH di Ciracas, Serang, Banten.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Seni Tari (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKDH) Wahyu Nurjamil mengatakan Kesti TTKDH berdiri sejak tahun 1952, hingga sekarang masih konsisten untuk terus menggelorakan seni budaya.
“Namun empat tahun belakangan ini kita konsisten dalam mengirimkan anak-anak untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan dalam memperjuangkan pencak silat seni budaya yang melahirkan prestasi-prestasi bagi para anggota maupun regenerasi,” kata Wahyu, Sabtu.
Selain itu, Lanjut Wahyu, TTKKDH pun selama tiga tahun berturut-turut mendapatkan rekor muri dunia.
“Kita mendapat rekor muri di Gelora Bung karno, Lampung dan Banten,” jelasnya.
Wahyu menyebut TTKKDH ini organisasi yang dapat membantu pemerintah dalam program percepatan-percepatan pembangunan khususnya di Banten dan juga kita tegak lurus terhadap program-program pemerintah Provinsi Banten.
“Karena masyarakat Banten teguhkan silat Banten sebagai warisan budaya Banten. Sekaligus menumbuhkan jalinan persaudaraan dan kekeluargaan seluruh paguron pencak silat di Provinsi Banten serta tetap konsisten dalam menjaga warisan bangsa Indonesia,” terang Wahyu.
Ketua DPW TTKKDH Provinsi Banten Maman Sulaeman menambahkan acara reuni akbar dan halal bihalal 2025 diikuti oleh 20 ribu anggota TTKKDH seProvinsi Banten.
“Yang hadir sangat luar biasa antusiasnya, itu pun sudah kita batasi karena kalau nggak bisa membludak da n menyebabkan kemacetan. Karena kita banyak generasi-generasi junior tingkat SD yang tiap hari berlatih,” tambah Maman.
Kesti TTKKDH sudah mendapatkan rekor dunia dari muri di tiga acara diantaranya di Gelora Bung Karno, Bandar Lampung dan Kota Serang.
“kita mendapatkan rekor muri festival keceran dengan kategori keceran pendekar terbanyak di dunia dari muri. Alhamdulillah TTKKDH ini sudah mendapatkan rekor dunia, insya allah ke depan ada rekor muri selanjutnya,” tutup Maman.