Serang, redaksinews.info – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang terus berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien dengan menambah kapasitas dan layanan unit Hemodialisis (HD) guna merespons terhadap meningkatnya kebutuhan pasien yang memerlukan terapi cuci darah atau Hemodialisis secara rutin di rumah sakit tersebut.
Hemodialisis (HD) atau yang sering disebut cuci darah merupakan prosedur medis yang berfungsi menggantikan fungsi ginjal yang rusak atau gagal dalam membersihkan darah dari racun dan sisa metabolisme.
Plt. Direktur RSUD dr. Dradjat Prawiranegara, Dr. H. Rachmat Maulana, S.Sos.,M.Si, menyampaikan bahwa layanan Hemodialisis di RSDP saat ini bukanlah hal yang baru, namun merupakan pengembangan dan peningkatan pelayanan kesehatan untuk menjawab tuntutan semakin meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit ginjal, khususnya bagi pasien dengan penyakit gagal ginjal terminal.
“Pelayanan HD mulai sejak 20 Agustus 1996. Pada saat itu, alat yang kita miliki hanya 2 unit, ” katanya saat ditemui Redaksinews.info di Serang, Sabtu (3/5).
Menurutnya, peningkatan jumlah alat dan kapasitas pelayanan dilakukan agar RSDP dapat lebih optimal dalam memberikan aksesibilitas layanan HD kepada masyarakat.

Terlebih, lanjut Rachmat, jumlah pasien dengan gangguan ginjal terus mengalami peningkatan, sehingga diperlukan fasilitas yang memadai agar terapi cuci darah dapat dilakukan secara teratur dan tepat waktu.
“Perkembangan dinamika Hemodialisis di Indonesia termasuk Kabupaten Serang, semakin meningkat. Semetara, kemampuan kita untuk menganggarkan mesin atau alat HD tidak memiliki kapasitas itu, sehingga perlunya support dari pihak lain,” katanya.
“Oleh karena itu, di tahun itu (2014-2024) kita melakukan kerja sama operasional atau KSO dengan vendor untuk mendatangkan mesin-mesin HD ke RSUD dr. Dradjat Prawiranegara dengan kapasitas mesin 30 unit. Dalam sehari RSDP melayani pasien HD maksimal 56-60 pasien,” katanya.
Pengembangan Hemodialisis ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan pelayanan. Mengingat, pasien di rumah sakit tersebut berobatnya banyak menggunakan asuransi BPJS.
Ia juga menyatakan penambahan unit dan peralatan Hemodialisis ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu pasien dan memberikan kenyamanan lebih selama proses terapi.
Dengan fasilitas baru ini, RSUD dr. Dradjat Prawiranegara kini mampu melayani lebih banyak pasien setiap harinya, sekaligus meningkatkan efisiensi pelayanan.
Selain itu, peningkatan layanan HD ini juga didukung oleh tenaga medis profesional dan perawat yang telah terlatih di bidang nefrologi.

Ditempat yang sama, Kepala Instalasi Hemodialisis dr. H. Arayana M, Sp.PD., FINASIM didampingi Kepala ruangan Hemodialisis Asih Nurmalasari, S.Kep.,Ners juga menjelaskan di rumah sakit tersebut terdapat 30 unit mesin HD dan 2 unit mesin HD sebagai backup.
Dari 30 mesin HD tersebut, lanjut dr. Arayana M, Sp.PD., FINASIM, sebanyak 28 unit merupakan mesin HD untuk pasien non infeksius, dan 2 unit merupakan mesin HD untuk pasien infeksius. Mesin Hemodialisis yang digunakan yakni B’Braun Type Dialog Evo Light. Bahkan perawatnya juga mahir di bidangnya serta sesuai dengan kriteria dari Kemenkes.
SDM yang memberikan pelayanan hemodialisis telah mumpuni pada bidangnya, RSDP telah memiliki Dokter Sp.PD-Konsultan Ginjal Hipertensi (Sp.PD-KGH), selain itu Perawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya juga telah dibekali dengan Pendidikan dan pelatihan sesuai dengan yang telah ditetapkan Kemenkes.
Adapun untuk menjaga kualitas mesin-mesin hemodialisis agar terjaga dengan baik, dilakukan kalibrasi dan perawatan rutin setiap satu tahun oleh teknisi dari Penyedia mesin HD.
“Setiap mesin hemodialisis dilengkapi Ambulatory Blood Pressure Monitoring atau ABPM,” katanya.
Mereka mengatakan, RSDP memberikan pelayanan kepada pasien dari Hari Senin hingga Sabtu, dengan rata-rata pasien HD persesi mencapai 25 sampai 30 orang pasien.

Selanjutnya, dr. H. Arayana memberikan himbauan kepada masyarakat untuk lebih memahami pentingnya Hemodialisis atau cuci darah sebagai tindakan penyelamatan nyawa bagi penderita gagal ginjal kronis.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala gangguan fungsi ginjal seperti pembengkakan, kelelahan ekstrem, atau perubahan frekuensi buang air kecil,” ujarnya.
Dan bagi penderita gagal ginjal yang sudah rutin HD untuk tetap patuh HD, patuh obat dan patuh diet untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Sementara, salah satu pasien asal dari Saketi Kabupaten Pandeglang, Ucu Haeriah (54) mengatakan dirinya menjalani cuci darah di RSDP sejak 2013, seminggu dua kali yakni pada Hari Rabu dan Sabtu.
“Sudah hampir 13 tahun HD, dan Alhamdulillah pelayanan disini baik, bagus dan sabar,” pungkasnya
RSDP selalu memberikan pelayanan terbaik kepada semua pasiennya, dengan hati tulus dan ikhlas semoga menjadi salah satu terapi penyembuhan bagi pasien dan keluarganya.