Serang, redaksinews.info – Kendalikan harga pangan bulan suci ramadan 1446 H, Gubernur Banten Andra Soni, temukan harga minyaKita dijual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni 18-19 ribu rupiah, saat inspeksi harga pangan, termasuk minyaKita di Pasar Rau, Serang, Banten.
Padahal minyaKita merupakan minyak subsidi, namun harga dipasaran dinilai mahal. Lantaran melampaui harga yang telah ditentukan pemerintah.
Gubernur Banten Andra Soni didampingi oleh Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto serta Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia melakukan Sidak Pangan di Pasar Rau, Serang, Banten.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan ketersediaan pangan di bulan suci ramadan 1446 H, dinilai aman. Sementara untuk harga daging, beras, cabai, bawang merah dan lain-lain. Relatif stabil atau mengalami penurunan. Namun ada satu komoditas yang harganya melampaui batas yakni minyaKita.
“Hasil sidak secara umum, harga dan stok kebutuhan bahan pokok di Pasar Rau relatif stabil, atau turun. Namun ada satu temuan yakni harga minyaKita dijual melampaui yakni Rp18-19 ribu, padahal harga dari pemerintah adalah Rp15.700 per liter,” ungkap Soni.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menambahkan akan terus memantau dan mengawasi dari pengecer hingga produsen dalam upaya penimbunan minyaKita.
“Akan terus mengawasi apakah ada upaya-upaya penimbunan, karena di Banten, telah ditemukan atau diduga pengurangan volume minyaKita sebanyak 13 ton di wilayah Rajeg, Kabupaten Tangerang,” tambahnya.
Diketahui, usai mengecek harga pangan dan minyaKita, rombongan melanjutkan sidak stok beras jelang lebaran dan minyaKita di Gudang Subdivre Serang.